Selasa, 08 November 2011

Apa...? & Bagaimana...?



Terinspirasi dari ke-dua kata diatas.
Banyak kejadian yang sering saya alami dan lihat, bahwa dua kata ini menjadi sebuah hal yang dapat memicu terjadinya sebuah ke-tidak harmonisan dalam sebuah hubungan, dimulai dari ketidak harmonisan berkomunikasi.

Kebanyakan dari kita, sering mengedepankan “Apa” yang ingin kita sampaikan kepada seseorang dan tidak memikirkan bahkan mengemas “Bagaimana” cara kita menyampaikannya.

Didalam dunia training yang banyak berkaitan dengan Kemampuan Berkomunikasi (Communication Skill) dan juga dalam training yang berkaitan dengan Pelayanan Prima (Excellence Services) banyak membahas berbagai teknik berkomunikasi dan tips atau trik memberikan pelayanan prima.

Hal simple yang ingin saya sampaikan adalah... Untuk membuat komunikasi dapat terjalin dengan baik dan berbuntut pada sebuah bentuk pelayanan prima, adalah komunikasi denganmemperhatikan “Apa” dan “Bagaimana”.

Mulailah berkomunikasi dengan menitikberatkan dan memperhatikan “Bagaimana” cara kita menyampaikan sesuatu kepada orang lain dan bukan menitikberatkan pada “Apa” yang ingin kita sampaikan.
Jika kita memulai melakukan hal tersebut saat ini, saya sangat yakin, kita semua dapat memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik yang akan berujung pada pengakuan orang lain tentang hal tersebut. Dan jika hal tersebut kita praktekkan didalam proses memberikan pelayaan kepapa orang atau pihak lain, saya sangat yakin, orang atau pihak lain akan sangat senang mendapatkan pelayanan dari kita dan kita dapat memberikan pelayan yang semakin prima.

Pernah saya memperhatikan, dialog antara seorang pembeli dengan sang penjual disebuah toko yang menjual aneka cemilan, sang pembeli melontarkan pertanyaannya kepada si penjual (dengan nada yang datar dan terdengar angkuh) "Mba, saya cari keripik pisang Mr. Monkey, disini jual gak?"
Dengan sigap sang penjual mendatangi sang pembeli dengan menyampaikan dengan ramah, lalu berkata "ada ibu, kami menjual keripik pisang merek Mr. Monkey dan tersedia semua rasa."
Lalu sang ibu pembeli kembali bertanya dengan nada yang masih terdengar angkuh "Ada rasa apa saja sih?"
Kembali si penjual menyampaikan dengan lembut tetapi penuh dengan semangat, karena mendapatkan respon positif dari sang calon pembeli "ada rasa Coklat, ada rasa Kopi dan ada rasa Susu... dari ke-3 rasa tersebut, rasa apa yang ibu paling sukai?"
Melihat jawaban dari sang penjual tersebut, si ibu pembeli mulai menurunkan nada suaranya dan tidak lagi terdengar angkuh, dan menjawab pertanyaan sang penjual "saya suka ke-3 rasa tersebut mba, karena saya sudah mencoba ke-3 rasa itu dan semua rasa tersebut sangat enak dan pas buat menemani saat-saat santai saya."
Lalu si penjual menanggapi apa yang disampaikan sang pembeli untuk menutup proses transaksi "memang benar apa yang ibu sampaikan, hampir semua orang yang membeli keripik pisang tersebut juga menyampaikan apa yang ibu sampaikan. Kalau begitu, untuk setiap rasa, ibu membutuhkan berapa banyak? saya siapkan sekarang? atau ada jenis makanan lain yang ibu butuhkan?"
Si pembeli menjawab dengan baik, tolong dibungkus masing-masing rasa 10 bungkus ya mba... kebetulan saya ingin membawa dan memberikannya juga sebagai oleh-oleh untuk keluarga saya di luar kota." "Terima kasih ya mba, saya tidak mencari makanan lainnya, saya hanya ingin membeli keripik pisang merek Mr. Monkey saja."
"Baik ibu, sekarang saya siapkan dan ibu dapat langsung membayarnya di kasir... Terima kasih atas kunjungan ibu ke toko kami, saya doakan ibu selalu dalam kondisi sehat dan selamat tiba ditempat tujuan mengunjungi keluarga ibu di luar kota, selamat berkunjung kembali ke toko kami, terima kasih."
Melihat penyampaian dan perlakuan dari sang penjual seperti itu, sang ibu pembeli merasa sangat senang... Dan setelah melakukan proses pembayaran si ibu kembali menuju kantornya... Apa yang dilakukan selanjutnya adalah.. si ibu mulai menceritakan pengalamannya kepada rekan-rekan di kantornya saat membeli keripik pisang tersebut dan mendapat pelayanan yang sangat memuaskan dari sang penjual.
 
Jadi... Jangan tunda lagi... Mulailah memikirkan terlebih dahulu "Bagaimana" cara yang terbaik untuk menyampaikan sesuatu kepada siapapun untuk meningkatkan dampak positip dari hubungan sebuah komunikasi.

Salam Sukses, Selalu semangat...